Asal Penciptaan Manusia
Menurut ulama Abdurrahman an-Nahlawy, ada dua hakikat penciptaan manusia dilihat dari sumbernya. Yang pertama adalah asal atau sumber yang jauh yakni menyangkut proses penciptaan manusia dari tanah dan disempurnakannya manusia dari tanah tersebut dengan ditiupkannya ruh. Asal yang kedua adalah penciptaan manusia dari sumber yang dekat yakni penciptaan manusia dari nutfah yakni sel telur dan sel sperma. Di dalam Alqur’an disebutan tentang asal penciptaan manusia, diantaranya sebagai berikut :
1. Penciptaan manusia dari tanah
Berikut ini adalah ayat-ayat yang menjelaskan kejadian penciptaan manusia dari tanah
“Yang membuat segala sesuatu yang memciptakan sebaik-baiknya dan memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunan dari saripati air yang hina kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya ruh (ciptaan) Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati (tetapi) sedikit sekali tidak bersyukur.”(QS As sajadah 7)
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya (QS Shad : 71-72)
2. Penciptaan manusia dari nutfah
Adapun penciptaan manusia dari nutfah atau mani disebutkan dalam ayat-ayat berikut ini
“Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS AlMukminun 12-14)
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, Kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, Kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), Kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, Maka apabila dia menetapkan sesuatu urusan, dia Hanya bekata kepadanya: “Jadilah”, Maka jadilah ia. (QS Al Mukmin 67)
Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan seluruh manusiadari tanah, kemudian Allah juga menciptakan manusia dari mani dan menyimpannya dalam rahim kemudian mengeluarkannya dari rahim sang ibu sebagai bayi yang kemudian tumbuh dan beranjak dewasa. Sebagaimana yang diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim berikut ini
“Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam): rezekinya, ajal (umurnya),amalnya, dan buruk baik (nasibnya).” (HR. Muslim)
No comments:
Post a Comment